Pembangunan Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih

Provinsi Papua memiliki luas wilayah ± 309.934,40 km2 terdiri atas 20 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah penduduk ± 1.841.548 jiwa. Salah satu dari 20 kabupaten yang termasuk didalamnya yaitu Kabupaten Lanny Jaya.

Secara geografis kawasan Kabupaten Lanny Jaya terletak di daerah pegunungan tengah Papua dan menyimpan banyak pesona alam yang masih terjaga dengan baik. Kabupaten ini dialiri sungai-sungai besar yang selain menarik dari sisi panorama, juga berpotensi dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai sumber alternatif ramah lingkungan. Terdapat beberapa sungai di daerah ini, yaitu sungai Malagai, Air Garam, Wanuga, Irene, Wiringgambut atau Jiwiri, Tiom dan Makki.

Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2008, bersama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Pembentukan Kabupaten Lanny Jaya terdiri atas 10 distrik, yaitu Distrik Tiom, Distrik Pirime, Distrik Makki, Distrik Gamelia, Distrik Dimba, Distrik Tiomneri, Distrik Melagineri, Distrik Balingga, Distrik Kuyawage dan Distrik Poga.

Sebagai daerah pegunungan, Distrik Tiom masih sulit akan persediaan air bersih. Kebutuhan akan air bersih didapat dari menadah hujan. Namun jika hujan tak kunjung turun, terpaksa warga memanfaatkan air sungai. Mayoritas warga Tiom mengandalkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh sebab itu, membuang sampah dan buang air di sungai merupakan larangan.

Melihat kondisi masyarakat Distrik Tiom yang mengandalkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari saya mempunyai gagasan untuk membangun Instalasi Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih yang sekiranya dapat digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtari, adsorpsi, dan lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media pengolahnya.

Berikut ini merupakan tiga bagian penting dalam gagasan sistem pembangunan pengolahan air bersih:

1. Bangunan Intake

Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu Water Treatment Plant (WTP).

2. Water Treatment Plant

Water Treatment Plant (WTP) adalah bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi. Nah, sekarang kita bahas satu per satu bagian-bagian ini.

a.Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 – 90 detik.

2Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar

b. Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).

3Proses Flokulasi Partikel Koloid

c. Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.

4Proses Sedimentasi

Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.

5Unit Aselator pada Water Treatment Plant

d. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.

6Unit Filtrasi

Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

3. Reservoir

Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.

7Reservoir air bersih

Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.8

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lanny_Jaya

https://www.papua.go.id/view-detail-page-275/Profil-Kab.-Lanny-Jaya.html

https://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

Tinggalkan komentar